...
HP POPULER MINGGU INI

Perluas Jaringan ke Luar Jawa, XL Targetkan Peningkatan ARPU

Selular | 05 Apr 2019 16:00
ARTIKEL POPULER SAAT INI

Perluas Jaringan ke Luar Jawa, XL Targetkan Peningkatan ARPU

Memasuki kuartal kedua 2019, industri selular Indonesia masih terjebak pada perang tarif. Operator masih membandrol murah tarif data demi upaya meningkatkan trafik dan meraih pelanggan baru. Seperti yang dilakukan oleh Smartfren pada pertengahan Maret lalu.

Demi mengejar 30 juta pelanggan pada akhir 2019 nanti, anak perusahaan Sinarmas Group itu, memperkenalkan perdana Bosku. Tak tanggung-tanggung, Bosku berlimpah kouta yang diklaim cocok untuk kalangan milenial.

Total bonus kouta internetan 4G dari kartu perdana Bosku mencapai 360 Gb. Terbesar saat ini dari seluruh perdana yang ditawarkan operator. Untuk memperoleh kuota itu, pelanggan hanya perlu isi ulang Rp 50.000 per bulan. Bonus kuota diberikan 15 Gb berlaku 14 hari.

Menanggapi manuver Smartfren yang berpotensi menggerus pasar, XL Axiata memilih fokus pada strategi yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

Menurut Yessie D. Yosetya, Direktur Teknologi XL Axiata, target XL pada tahun ini adalah terus memperluas jaringan 4G, terutama di luar pulau Jawa. Hal itu bertujuan menjaga pertumbuhan di tahun 2019 karena trafik data akan menentukan kemajuan perusahaan.

Ia mengungkapkan, target pembangunan relatif sama jumlahnya dengan yang dibangun di tahun 2018, mayoritas BTS termasuk BTS 4G/3G akan difokuskan di luar Jawa. Perusahaan menganggarkan Capex tahun ini sebesar Rp 7 triliun.

Sementara untuk jaringan backbone fiber optik yang saat ini sudah mencapai lebih dari 45 ribu Km juga masih akan dibangun terutama di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Hingga saat  ini, jaringan data XL Axiata telah menjangkau sekitar 440 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia.

Menurut Yessie, selain aspek bisnis, tujuan XL dalam memperluas jaringan data ke berbagai penjuru Indonesia adalah mendukung percepatan pembangunan. Pihaknya ingin ikut berkontribusi dalam upaya berbagai pemerintah daerah memajukan wilayahnya.

“Infrastruktur jaringan data yang berkualitas, antara lain berupa tersedianya sambungan internet cepat, akan memungkinkan pelaksanaan digitalisasi di berbagai bidang yang pada akhirnya mendukung percepatan pembangunan di daerah”, ujarnya di sela-sela Media Gathering XL Axiata 2019, di Banyuwangi (4/4/2019).

“Salah satu contoh terbaik adalah apa yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi. Jaringan broadband secara maksimal mampu memajukan sektor pariwisata yang selanjutnya menjadi pendorong produktivitas sektor lainnya, imbuh Yessie. 

Yessie menyebut, tahun 2019 ini XL Axiata akan melanjutkan kebijakan pembangunan jaringan data hingga menjangkau daerah-daerah terpencil dari Kawasan Barat hingga Timur Indonesia.

Di wilayah Barat, XL Axiata telah memulai pembangunan jaringan di Kepulauan Anambas. Tahun ini juga perluasan jaringan di Kawasan Timur Indonesia dilaksanakan di wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Maluku, dan Papua.  Ditambahkan oleh Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajudin, Direktur Keuangan XL Axiata, pembangunan jaringan tersebut juga bertujuan untuk meraih revenue yang lebih maksimal karena potensi pertumbuhan masih terbuka lebar.

“Apalagi saat ini hanya Telkomsel yang terbilang kuat di luar Jawa”, ujar Adlan.  Data tahun 2018 lalu menunjukkan kontribusi pertumbuhan trafik layanan data yang sangat signifikan dari berbagai wilayah luar Jawa yang telah XL Axiata tingkatkan kualitas jaringan datanya, seperti Sumatera, Kalimantan, dan NTB.

Tren yang sama juga terjadi di area lainnya, seperti Sulawesi. Di pulau terbesar keempat di Indonesia ini, terdapat pertumbuhan pasar yang cukup kuat. Sehingga Sulawesi akan menjadi salah satu prioritas pembangunan jaringan data pada tahun ini, imbuh Adlan.

Dengan pertumbuhan trafik data yang kuat di luar Jawa, Adlan optimis kinerja XL Axiata akan membaik pada tahun ini. Ia memperkirakan terdapat perbaikan industri selular pasca kebijakan registrasi prabayar yang membuat pertumbuhan anjlok hingga 7% pada akhir tahun lalu. Pertama kali dalam sejarah industri selular nasional.

Meski membuat revenue operator anjlok, namun menurut Adlan, program registrasi telah mengubah secara signifikan perilaku pengguna. Reload pulsa dan kuota data meningkat seiring berkurangnya kebiasaan “use and throw” kartu SIM.  “Hal itu mengurangi tingkat yang churn masih tinggi, sehingga akan berdampak pada peningkatan ARPU”, ujar Adlan.

Adlan tidak spesifik berapa perusahaan menargetkan pertumbuhan ARPU. Namun, tren menunjukkan sepanjang kuartal pertama 2019, total ARPU sudah mengalami peningkatan dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Sekedar diketahui, pada Agustus 2018, ARPU tiga besar operator bervariasi. Telkomsel masih yang terbaik dg ARPU sebesar Rp 41.000. Disusul XL Rp 34.000 dan Indosat Ooredoo di posisi buncit hanya Rp12.000.

Like
Simpan
Bagikan
Rekomendasi
Indonesia's Largest Mobile Phone Directory
Di InPonsel, kamu bisa dengan mudah menemukan hp yang diinginkan dan mendapatkan informasi terkait berdasarkan relevansi produk. Kamu juga dapat memberikan review produk, berlangganan berita sesuai minat dan berinteraksi dengan pengunjung lain.



InPonsel @ 2024, PT InTele Hub Indonesia