Indonesia Catat Serangan Mobile Malware Tertinggi di Asia Tenggara

Setengah dari total penduduk di Indonesia teridentifikasi sebagai pengguna smartphone. Hal ini sekaligus mendorong Indonesia sebagai target yang menggiurkan bagi peretas mobile.

“Diketahui bahwa sebanyak setengah (53%) dari populasi di Indonesia adalah pengguna internet mobile. Bahkan jumlah pengguna internet di negara kepulauan ini setara dengan 6,5% pengguna internet di Asia,” ujar Yeo Siang Tiong, General Manajer Kapersky untuk Asia Tenggara.

Dilaporkan dari perusahaan cyber security, Kapersky, Indonesia mencatat banyaknya serangan mobile malware yang ditargetkan ke Tanah Air. Pasalnya, Kapersky mengklaim telah memblokir sebanyak 632.451 serangan malware terhitung dari Januari hingga September 2019.

Namun, laporan Kapersky tidak secara detil menyebutkan berapa jumlah malware di negara Asia Tenggara lainnya. Lebih lanjut, terdapat malware berbahaya berupa Trojan Mobile Banking, sebagaimana dikutip dari laporan Kapersky.

Sekitar 106 paket Trojan Mobile Banking ditemukan dalam selang wkatu 9 bulan terakhir. Peretasan perbankan ini menempatkan Indonesia diposisi ketiga teratas setelah Thailand dengan 329 dan Malaysia dengan 215 peretasan.

Tercatat, jumlah ini diklaim Kaspersky meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun lalu hanya sebanyak 96 saja.

“Kita harus ingat bahwa semua pengguna harus mengerahkan upaya dalam melindungi ponsel cerdas mereka terutama karena mereka semakin menggunakannya untuk transaksi kritikal seperti berbelanja online dan perbankan online,” tegas Yeo dalam pernyataannya.