MWC 2020 Dibatalkan, CEO GSMA: Wabah Corona Menyulitkan Pergelaran

Usai sejumlah perusahaan mengumumkan penarikan diri mereka dari MWC 2020 pekan ini, GSMA, selaku penyelenggara acara akhirnya memutuskan untuk membatalkan acara teknologi tahun ini. MWC adalah acara teknologi seluler terbesar di dunia tahun ini, dan pembatalannya merupakan indikasi kuat dari epidemi virus corona yang sedang ‘hangat-hangatnya’.

Sebetulnya, pengumuman ini tidak terlalu mengejutkan mengingat bagaimana raksasa teknologi besar seperti LG, MediaTek, Vivo, AT&T, Sony, dan Amazon mundur dari acara tersebut dalam beberapa hari terakhir. Semua perusahaan ini menyatakan keprihatinan mereka terhadap keselamatan perusahaan mereka. karyawan serta para peserta acara tahun ini.

Xiaomi, Realme, dan Huawei baru-baru ini mengonfirmasi kehadiran mereka di acara tersebut. Xiaomi dan Realme juga mengumumkan acara peluncuran pra-MWC untuk perangkat mereka. Tetapi dengan pembatalan acara tersebut, masyarakat harus menunggu pernyataan resmi dari perusahaan-perusahaan ini mengenai acara pra-MWC mereka.

JUST IN: The 2020 Mobile World Congress has been canceled by GSMA because of #coronavirus fears.

In an emailed statement, John Hoffman, the CEO of GSMA, said the outbreak has made it “impossible” to hold the event #MWC2020

— QuickTake by Bloomberg (@QuickTake) February 12, 2020

Dalam pernyataan yang dikirim melalui email kepada Bloomberg, John Hoffman, CEO GSMA, mengatakan wabah itu membuat penyelenggaraan MWC 2020 menjadi “mustahil” digelar. Angka-angka tersebut meningkat setiap hari. WHO telah mendeklarasikan virus corona sebagai kesehatan global darurat. Dengan sejumlah peserta MWC penting yang mengundurkan diri berminggu-minggu sebelum acara, GSMA dibiarkan tanpa pilihan selain membatalkan acara teknologi tahun ini.

Sebagai informasi tambahan, lebih dari 1.100 orang telah meninggal di Cina setelah tertular covid-19 alias novel coronavirus dan lebih dari 40.000 orang telah terinfeksi sejauh ini. Jumlah ini meningkat setiap hari. WHO telah menyatakan coronavirus sebagai darurat kesehatan global.