Asal diketahui, sepertinya baru saja kemarin pabrikan asal China ini menghadirkan Realme 5, Realme 5 Pro, dan juga Realme XT dengan harga dan kemampuan yang bervariasi.
Tapi namanya juga pandangan pertama, tentu hanya sekilas. Sebab, ketika ditelisik lebih dalam, smartphone ini ternyata memang mengusung desain dan build quality premium ala smartphone flagship.
Tapi, kami tiba-tiba tersadar bahwa bagian depan Realme X2 Pro ternyata punya pembeda yang cukup signifikan. Pertama, smartphone ini punya layar berukuran 6,5 inci berjenis Super AMOLED yang menawarkan kecerahan hingga 1.000 nits.
Membahas bagian belakang. Seperti yang kami katakan sebelumnya, warna Realme X2 Pro sebenarnya tidak terlihat terlalu glossy, tapi cenderung sederhana. Ada dua warna yang disuguhkan smartphone ini, yaitu Lunar White dan Neptune Blue.
Kami sendiri menggunakan unit dengan warna Lunar White. Kesan pertama dan satu-satunya yang kami berikan untuk warna ini adalah, elegan. Pasalnya, apabila terkena cahaya yang pas, akan terlihat pantulan cahaya yang membuatnya enak untuk dipandang.
Di bagian awal kami sebut, kalau desain belakangnya mirip-mirip dengan merek kompetitor yang baru saja merilis produk barunya. Ya, kompetitor yang kami maksud adalah Xiaomi, yang baru saja meluncurkan Redmi Note 8 Pro.
Dilengkapi juga dengan LED Flash serta dipercantik dengan adanya logo empat kamera tepat di bagian bawahnya. Tapi, ada satu hal yang kagok menurut kami, yaitu logo Realme yang ditempatkan nanggung, tepat di kanan bawah frame kamera.
“Mungkin desainer Realme lagi mengantuk saat menempatkan logo ini,” itu adalah ucapan yang kerap kami dengar dari beberapa teman, saat kami memperlihatkan smartphone ini kepada mereka. Tapi sudahlah, itu hanya “bug” kecil yang tidak berpengaruh pada feel penggunaan sama sekali.
Spesifikasi
Realme X2 Pro menjadi smartphone kedua di Indonesia setelah Black Shark 2 Pro yang punya “mesin” Snapdragon 855+. Prosesor Snapdragon 855+ yang disematkan di dalamnya punya delapan otak alias octa-core, dengan konfigurasi satu core Kryo 485 @2.96 GHz, tiga core 2.42GHz dan empat core 1.8 GHz.
Terdapat GPU Adreno 640, dan dikombinasikan dengan RAM 12GB serta storage 256GB berjenis UFS 3.0. Mesin ini, ditopang tenaganya oleh baterai 4,000 mAh yang didukung oleh SuperVOOC Flash Charge bertenaga 50W. So, bagaimana performanya?
Kami menggunakan tiga aplikasi benchmark, yaitu AnTuTu Benchmark versi 8, 3DMark untuk mengetahui performa GPU dan CPU, serta PCMark untuk mengetahui kemampuannya ketika digunakan untuk bekerja.
Berdasarkan AnTuTu Benchmark, Realme X2 Pro berhasil mencatatkan skor 468 ribuan! Skor tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan Samsung Galaxy Note 10+ yang kami review sebelumnya dengan skor 432 ribuan.
Sedangkan untuk 3DMark, smartphone ini masing-masing mencatatkan skor 73.109 poin untuk Ice Storm, Max untuk Ice Storm Extreme, 7.447 poin untuk Sling Shot, dan 5.986 poin untuk Sling Shot Extreme OpenGL ES 3.1 serta 5.208 poin untuk Sling Shot Extreme Vulkan.
Sekadar informasi, 3DMark adalah aplikasi benchmark untuk mengukur kinerja grafis serta GPU dan CPU dari smartphone.
Ada beberapa pengujian, seperti Sling Shot dan Sling Shot Extreme yang biasa digunakan untuk menjajal kemampuan smartphone flagship dengan tolak ukur OpenGL ES 3.0 (Sling Shot) dan OpenGL ES 3.2 (Sling Shot Extreme).
Di dalamnya, terdapat pengujian lain juga berupa render video, dan tugas grafis berat lainnya, termasuk menampilkan konten hingga maksimal 2560 x 1440 piksel 2K.
Kemudian PCMark Work 2.0 Performance. Smartphone tersebut menghasilkan skor 11.595 poin. PCMark merupakan benchmark yang menyimulasikan tugas umum yang biasa diterima oleh smartphone. Sebut saja seperti mengolah data, multitasking, dan lainnya.
Oke lah benchmark sangat memuaskan. Tapi bagaimana dengan sektor baterai? Jujur, kami terkesima dengan kemampuan charging smartphone ini, dibandingkan daya tahannya.
Sebab, ketika kami menggunakan smartphone ini sebagai daily driver, baterai hanya mampu menemani kami sekitar 11 jam 45 menit dengan baterai tersisa 5%, dan screen on-time hampir 6 jam.
Tapi untungnya, tidak akan pernah menjadi masalah kalaupun kami harus ngecas smartphone ini lebih dari 1 kali dalam sehari. Sebab, charging dari 5% ke 100%, cukup membutuhkan waktu 26 menit saja. Berikut rincian charging Realme X2 Pro:
Daya tahan baterai
Charging 5 menit
Charging 50%
Charging 100%
Akhirnya, Realme menghadirkan NFC pada perangkat yang beredar di Indonesia. Komponen itu sangatlah penting di zaman serba cepat dan cashless seperti sekarang.
Dengan makin banyaknya pengguna commuterline, MRT sampai busway, tentu kehadiran emoney sangat dibutuhkan. Biasanya, ketika saldo habis, pilihan untuk mengisinya adalah di Alfamart atau Indomaret, ATM yang mendukung NFC atau ke merchant yang mendukung pengisian saldo.
Tapi, dengan adanya smartphone NFC, pengguna bisa dengan bebas mengisi saldo di ecommerce yang mendukung. Tidak perlu repot kan?
Gaming
Bohong kalau ada pengguna yang punya smartphone bertenaga Snapdragon 855+ dipakai hanya untuk chattingan dan mengakses media sosial saja. Pastinya, mereka menggunakannya untuk membuat konten ataupun bermain game dengan grafis tinggi.
Makanya, saat pertama kali menggunakan smartphone ini, hal pertama yang kami lakukan selain me-restore aplikasi dari smartphone lama adalah, install game favorit. Kami install game seperti COD Mobile, F1 Mobile, Life After, sampai Asphalt 9.
Kami memainkan seluruh game tadi dengan grafis maksimal. Sebab, keempat game tersebut biasanya mampu menyesuaikan grafis maksimal sesuai kemampuan smartphone. COD Mobile misalnya, secara default game ini bisa dimainkan di grafis Very High dengan frame rate Max.
Nah, seluruh game tersebut dapat kami mainkan dengan lancar. Kami ambil contoh, COD Mobile yang bisa secara stabil dimainkan di 30 fps sampai 45 fps. Kemudian F1 Mobile yang lancar jaya di 30 fps sampai 45 fps.
Ternyata, gaming lancar di smartphone ini berkat adanya teknologi HyperBoost 2.0 yang terdapat pada aplikasi Game Space. Fitur ini memudahkan pengguna untuk menjalankan game di beberapa mode, salah satunya adalah Competitive Mode yang secara signifikan bakal meningkatkan performa smartphone.
Selain itu, pengguna juga dapat mengatur notifikasi, panggilan telepon, dan “gangguan” lainnya agar pengalaman gaming menjadi lebih maksimal.
Oh ya, apabila Anda swipe layar dari sudut kanan atau kiri atas layar, maka akan muncul jendela notifikasi ala smartphone gaming, yang memungkinkan Anda untuk menyesuaikan beberapa pengaturan, sampai mengetahui kondisi smartphone secara real-time.
Selama kami bermain game pun, suhu smartphone tidak terlalu panas. Hangat, pasti, tapi kami rasa masih berada di batas normal. Sebab, berdasarkan perangkat heat gun yang kami miliki, suhu smartphone hanya mencapai 35 sampai 37 derajat ketika dipakai main game selama satu jam penuh.
Rupanya, teknologi VC Liquid Cooling turut andil di sini. Jadi, itu merupakan sistem pendingin cair yang terdiri dari karbon superkonduktor superimposis, lembaran multi-layer grafit, dan bahan pembuangan panas.
Audio
Di sektor audio, Realme pun memberikan peningkatan bagi penggunanya, dan peningkatan ini cukup signifikan menurut kami. Pasalnya, Realme X2 Pro telah disematkan teknologi Dolby Atmos dan Hi-Res Sound Quality untuk memberikan pengalaman audio maksimal bagi para penggunanya.
Akan tetapi, teknologi tersebut bisa benar-benar dimanfaatkan ketika pengguna menggunakan earphone, headset atau aksesoris suara lainnya. Kami pun menjajal langsung kualitas audio Realme X2 Pro menggunakan earphone wireless, Realme Buds Wireless.
Jujur, perpaduan Dolby Atmos, Hi-Res Sound Quality dan Realme Buds Wireless terbilang pas. Sebab, saat kami mendengarkan musik favorit dari Muse, Coldplay, My Chemical Romance, dan lainnya di Spotify, suara yang dihasilkan enak didengar.
Oh ya, kami menggunakan pengaturan Smart pada Dolby Atmos di smartphone ini. Opsi tersebut memungkinkan sistem untuk menyesuaikan pengaturan suara yang pas, tergantung konten atau musik yang didengarkan.
Bisa juga untuk memilih opsi lain, seperti Movie, Music, dan Gaming. Kami juga dapat menyesuaikan equalizer secara manual di opsi Music. Tapi, karena kami tidak ingin ribet, makanya memilih fitur Smart saja yang mampu memberikan suara yang enak didengar.
Kamera
Realme X2 Pro bukan cuma smartphone yang bisa diajak kebut-kebutan, tapi juga bisa memudahkan penggunanya yang suka mobile photography. Sebab, smartphone ini mengusung kamera utama 64MP sebagai salah satu daya tarik utamanya.
Smartphone ini mengusung empat kamera belakang, dan satu kamera depan. Kelima kamera ini didukung oleh teknologi berbasis AI, bernama AI Scene Recognition untuk kamera belakang, dan AI Intelligent Beauty untuk kamera depan.
Sementara untuk konfigurasi kameranya, masing-masing adalah lensa 64MP aperture f/1.8 sebagai kamera utama, lensa telephoto 13MP yang mendukung 2x optical-zoom, 8MP lensa ultrawide, dan 2MP lensa depth. Sedangkan kamera depan, 16MP aperture f/2.0.
Membahas kamera utama terlebih dahulu. Secara default, kamera 64MP pada smartphone ini menangkap gambar di resolusi 16MP. Tidak-tidak, ini bukan gimmick kok, tapi karena lensa Samsung ISOCELL GW1 yang digunakannya mengusung teknologi Tetracell.
Buat kalian yang belum tahu apa teknologi tersebut, kami kasih tahu. Jadi, teknologi mampu memadatkan piksel foto, sehingga detail dan kualitas foto pun menjadi berkualitas baik.
Karena bukan gimmick, pengguna tetap bisa kok menangkap gambar di mode 64MP. Mode ini benar-benar menghasilkan foto di resolusi 64MP dengan detail yang bagus, meski foto telah diperbesar beberapa kali. Berikut hasil fotonya:
Seperti smartphone yang beredar saat ini, kamera Realme X2 Pro juga mendukung pengambilan foto malam berkat adanya fitur Nightscape 2.0. Saat kami memotret suasana malam, kamera mampu menghasilkan foto malam yang berkualitas, minim noise, dan punya komposisi warna yang tepat. Berikut beberapa hasil fotonya:
Lensa telephoto 13MP di sini menyuguhkan optimasi optical-zoom hingga 2 kali, hybrid-zoom sampai 5 kali, dan digital-zoom sampai 20 kali. Bagaimana kualitasnya? Ketika kami menangkap gambar dengan perbesaran optic, tentu hasilnya akan jernih, detail, dan minim noise.
Tapi, apabila mengambil gambar menggunakan mode hybrid-zoom apalagi digital-zoom, jangan harapkan foto dengan detail yang bagus, dan tidak ada noise. Foto yang dihasilkan pun cenderung biasa saja ketika menggunakan mode ini. Berikut foto-fotonya:
Penyakit utama ketika mengambil foto menggunakan lensa ultrawide dengan resolusi kecil adalah, hasil foto yang cenderung cembung dan terdapat sedikit distorsi di sudut-sudut fotonya. Tapi, lensa ultrawide 8MP Realme X2 Pro menyuguhkan kualitas yang cukup bisa dibanggakan.
Hasilnya lumayan baik, tidak terlihat cembung, dan mampu membantu kami untuk menangkap gambar dengan jangkauan yang jauh lebih besar. Kamera ini juga bisa dimanfaatkan sebagai lensa untuk mengambil foto macro dengan kualitas yang baik, menggunakan mode Ultra Macro. Berikut hasil fotonya:
Lensa depth 2MP pada smartphone ini sebenarnya “lensa pembantu” saja. Lensa ini dapat membantu lensa utama untuk menangkap cahaya lebih baik, bisa meningkatkan kontras gambar, dan memberikan bokeh yang rapi foto portrait yang diambil. Efek blur pada background juga tidak bocor ke objek utama. Berikut fotonya:
Untuk kamera depan, smartphone ini punya kamera 16MP yang didukung fitur AI Intelligent Beauty. Fitur ini mampu mengidentifikasi 296 titik pada wajah, dan mampu memberikan kombinasi kecantikan ataupun kegantengan pada wajah pengguna saat selfie.
Meskipun tidak terlalu menjagokan kamera depan, tapi kualitas foto yang diberikan cukup bagus. Tapi ada satu catatan, terkadang kamera depan memberikan sentuhan yang “sedikit lebay”, karena wajah akan terlihat sangat mulus dibanding aslinya. Berikut hasil fotonya:
Kini membahas soal video. Kamera Realme X2 Pro mampu merekam video hingga maksimal 4K @60fps. Kamera ini juga mendukung video Slo-mo hingga 960fps. Wajar, karena mesinnya sudah menggunakan Snapdragon 855+ yang bisa menopang pemrosesan gambar jauh lebih cepat.
Tapi, sangat disayangkan mengetahui kamera dari smartphone jagoan Realme tersebut tidak didukung Optical Image Stabilization (OIS). Padahal, smartphone ini tergolong flagship dan jadi seri tertinggi bagi pabrikan asal China itu.
Untung saja, Realme memberikan Electronic Image Stabilization yang diperkuat juga dengan fitur Ultra Steady Video pada sistem kameranya. Pertanyaannya, apakah hasil videonya stabil, apalagi ketika mengambil video sambil jalan atau berlari?
Well, karena tidak ada OIS, dan hanya didukung EIS serta Ultra Steady Video, maka hasilnya terbilang lumayan. Terlalu stabil tidak, terlalu goyang juga tidak. Jadi, standar-standar saja. Kami sarankan, kalau Anda ingin mengambil video sambil berjalan atau berlari, sebaiknya gunakan aksesoris seperti gimbal, hasilnya bagus kok. Seperti ini hasilnya:
Kesimpulan
Masuknya segmen high-end atau flagship dari Realme di Indonesia menandakan beberapa hal baik. Pertama, Realme benar-benar menilai kalau Tanah Air menjadi market utama mereka, sehingga sudah saatnya pabrikan ini menghadirkan smartphone tertinggi bagi para konsumennya.
Kedua, ini menjadi tanda eksistensi Realme di Indonesia. Pasalnya, mereka telah menghadirkan smartphone yang mengisi di semua segmen. Mulai dari entry-level, low-end, mid-end, sampai high-end.
Dan ketiga, Realme telah membuktikan dirinya bukan cuma “merek smartphone menengah” saja. Buktinya, Realme X2 Pro menjadi salah satu smartphone terkencang saat ini berkat mesin Snapdragon 855+ dan SuperVOOC Flash Charge bertenaga 50W.
Dengan menawarkan spesifikasi handal yang mungkin bisa menarik perhatian para gamers, SuperVOOC Flash Charge super cepat, RAM dan memori penyimpanan yang besar, punya NFC, memiliki kamera 64MP berkualitas tinggi, sampai kemampuan AI di kamera yang bagus, membuatnya patut untuk dilirik sebagai smartphone yang bisa dibeli menjelang akhir tahun.
Dengan banderol harga Rp 7,7 jutaan, rasanya Realme X2 Pro bisa menjadi opsi bagi konsumen yang ingin memiliki smartphone flagship dengan harga yang lumayan menarik. (FHP/HBS)