...
HP POPULER MINGGU INI

Review Vivo S1 Pro: Masih Bergaya Meski Kurang Tenaga

Gizmologi | 12 Jan 2020 07:24
ARTIKEL POPULER SAAT INI

Review Vivo S1 Pro: Masih Bergaya Meski Kurang Tenaga

Setiap orang membutuhkan inspirasi dalam hidupnya untuk dapat melakukan segala aktivitas dengan lebih berarti. Begitu pun Vivo, salah satu brand ponsel papan atas di Indonesia, juga membutuhkan inspirasinya sendiri agar dapat melahirkan produk berkualitas. Hal itu dapat kita lihat pada produk terbaru yakni Vivo S1 Pro.

Vivo S1 Pro merupakan ponsel yang mendapat inspirasi dari diamond atau berlian. Benda mewah tersebut menjadi pijakan dalam desain terbaru Vivo, terutama pada bagian kamera belakangnya. Selain itu, diamond dianggap memiliki bentuk unik sekaligus dapat memancarkan kemewahan untuk menjadi magnet bagi banyak orang.

Inspirasi memang sangat dibutuhkan di ranah persaingan ponsel kelas menengah yang semakin sengit ini. Namun sejauh mana Vivo mampu membawa inspirasi tersebut dalam produknya, Vivo S1 Pro. Apakah hanya sekadar gimmick atau memang dapat mengeluarkan potensi terbaiknya. Untuk mengetahui hal tersebut, seperti biasa, kami akan mengulas satu per satu bagian pada produk ini. Kuy lah!

Desain

Pengaplikasian desain diamond paling terlihat memang pada kamera belakang milik Vivo S1 Pro. Akan tetapi bisa saja bagi kamu yang tidak mengetahui latar belakang inspirasinya, bisa mengira bahwa kamera tersebut mengambil konsep desain ketupat. Ya, tidak salah juga sih, sebab ketupat bisa lazim ditemukan di Indonesia. Tapi ingat ya, setelah membaca artikel ini, bahwa Vivo menggunakan konsep diamond pada ponsel barunya ini.

Bentuk diamond membuat peletakan kamera pun tak lagi vertikal segaris, melainkan lebih mendekati bentuk segitiga. Dengan sebuah kamera utama terletak di bagian tengah, lingkaran dan tarikan garis biru disertai frasa 48mega pixel. Memperlihatkan kemampuan yang diusung kamera ini. Baru kemudian di sekitarnya terdapat kamera tambahan untuk ragam fungsi berbeda.

Sementara itu warna cerah masih digunakan pada casing Vivo S1 Pro ini, sama seperti pendahulunya seri S1. Dengan efek pantulan cahaya yang menampilkan gradasi warna biru ke ungu (crystal blue) atau hitam ke abu-abu putih (glowing black). Dua pilihan warna yang sama bagusnya. Namun kami lebih memilih warna crystal blue dengan sajian warna merona yang lebih segar.

Menyoal desain warna cerah tersebut, memang disesuaikan dengan tujuan hadirnya Vivo S1 Pro yang menyasar segmentasi menengah dari kalangan anak muda gen Z serta milenial. Sehingga softcase yang ditawarkan pun berjenis transparan agar tak menghalangi efek warna dari bodi ponsel.

Tak hanya warna saja. Vivo juga turut menyertakan frasa Camera & Music di bagian casing-nya. Seperti ingin menegaskan bahwa dua hal itulah yang menjadi fitur utama dari hadirnya Vivo S1 Pro. Kamera dan Musik (atau audio), memang fitur yang banyak digunakan pengguna pada segmentasi apapun. Atau mungkin penulisan frasa tersebut sekadar untuk memberi efek ramai saja, agar tampilan tak sepi-sepi amat. Hal yang juga dilakukan oleh brand lain dengan menyertakan tagline “designed by”.

Selain itu tidak ada hal menarik lain dari ponsel ini. Desain kamera depan ala water drop tentu sudah tidak asing lagi, bahkan cenderung usang. Letak dan pengaturan tombol fungsi dan fitur pada bagian sisi kanan kiri ponsel juga standar saja. Sedangkan port charging, audio sampai speaker bisa ditemukan pada sisi atas serta bawahnya. Bila ingin melihat lebih detail, kamu bisa melihatnya di sini.

Display

Jika kamu pernah membaca ulasan tentang Vivo S1, maka kamu tidak akan menemukan perbedaan untuk pembahasan display-nya. Vivo S1 Pro masih dibekali dengan layar berukuran 6.38 inch yang sudah menggunakan layar berkualitas Super AMOLED. Yang saya yakini sampai sebagai salah satu model terbaik yang hadir dalam teknologi display ponsel. Kemampuan warna yang mampu ditampung pada teknologi super AMOLED memang mumpuni, mencapai 16 juta warna. Sebuah rentang yang sangat luas, ditambah resolusi mencapai full HD 1080 x 2340 piksel pada rasio 19.5:9, sehingga mampu menghasilkan visualisasi warna yang terhitung tajam pada layar ponsel.

Kesamaan tersebut ternyata juga dirasakan pada hitungan rasio layar ke bodi ponsel, yakni 83.4%. Sehingga kamu yang pernah atau telah menggunakan Vivo S1, tidak akan merasakan sensasi memiliki barang baru saat memakai Vivo S1 Pro dari segi pengalaman menatap layarnya. Hal tersebut juga tidak lepas dari dimensi ponsel yang relatif sama (159.3 x 75.2 x 8.7 mm). Bobot Vivo S1 Pro, seberat 186.7 gram yang pada akhrinya memberi efek berbeda dalam menggenggam ponsel ini.

Kendala dalam menikmati sajian display visual resolusi tinggi di ponsel ini, lagi-lagi didapat dari keberadaan kamera depan berkonsep water drop. Potongan di bagian kamera memang tidak terlalu signifikan, namun tetap saja hal tersebut bisa menghilangkan pengalaman maksimal. Termasuk ketika bermain game pada mode layar penuh.

Fitur utama dari display Vivo S1 Pro ialah pemindai sidik jari yang tertanam di dalamnya. Proses membaca sidik jarinya bekerja dengan sangat baik. Kali ini ditambahkan mode Dynamic Effect, dengan animasi efek visual menyerupai bola api atau percikan cahaya berpendar ketika meletakkan jari di layar. Animasi yang sama bisa dilihat pada saat melakukan pengisian baterai ponsel. Gimmick yang menarik.

Kamera

Stylish adalah diksi yang saya gunakan ketika menyebut Vivo S1 terdahulu. Pendekatan untuk kebutuhan gaya dari mulai sajian desain sampai pilihan fitur memang jadi senjata utama Vivo. Dan hal itu dipertahankan Vivo untuk seri S1 Pro. Model terbaru yang semakin mengukuhkan seri S1 sebagai salah satu andalan Vivo dalam merapatkan diri di pasar mudanya.

Dari bentuk kameranya bisa terlihat usaha Vivo untuk membawa ponsel ini menjadi pusat perhatian. Orang yang melihatnya akan segera sadar bahwa inilah seri Vivo S1 Pro, dengan kamera 48 MP. Orang lain dituntun segera memahami ciri utama S1 Pro lewat model kameranya. Ada awareness yang dibangun di sana. Hal serupa mungkin hanya didapati ketika melihat bentuk persegi untuk kumpulan lensa kamera pada ponsel iPhone dari Apple.

Selanjutnya tinggal meyakinkan bahwa kamera ponsel ini memang bekerja sebagaimana mestinya. Kamera berkemampuan 48 MP sudah menjadi standar minimum pada ponsel kelas menengah saat ini. Pada beberapa brand bahkan sudah mengedepankan kamera utama 64 MP. Maka fitur di dalam perangkat lunak kamera yang akhirnya memberi pengalaman berbeda bagi penggunanya.

Untungnya Vivo S1 Pro sudah merangkum seluruh kebutuhan foto dan video yang sedang populer saat ini. Mulai dari fitur bokeh, live photo, HDR, sampai smart lens bernama Jovi. Sementara untuk urusan slow motion, time lapse, maupun ultra wide bisa dengan mudah didapatkan pada menu kamera ponsel ini. Maka urusan fitur kamera sudah beres untuk dinikmati.

Kamera utama Vivo S1 Pro memang mampu menyajikan kualitas gambar tinggi. Bahkan hingga pengambilan gambar beresolusi full HD. Hanya saja tingginya hasil gambar terkadang membuat sajiannya tidak terlihat natural. Masih terasa banyak exposure dan pencahayaan di sana. Memang pada akhirnya, kita bisa melakukan editing meski itu nantinya memerlukan waktu tambahan. Namun bagi mereka yang menyenangi sajian warna terang, maka kamera di ponsel ini jelas jadi pilihan.

Teknis kemampuan keempat kamera belakang di Vivo S1 Pro sendiri, antara lain: kamera utama 48 MP, f/1.8, PDAF; kamera wide 8 MP, f/2.2, 13 mm (ultra wide); kamera makro 2MP, f/2.4 hingga jarak 4 cm; kamera bokeh 2MP, f/2.4, depth sensor. Keempatnya memperkaya pilihan model fotografi yang pengguna inginkan. Dan tetap, hasil fotonya juga bergantung pada kemampuan si pengguna memanfaatkan momen pencahayaan serta objek foto itu sendiri. Hasil fotonya bisa kamu lihat pada sajian di bawah ini.

Namun bergelut dengan kamera belakang dari segi desain dan kemampuan, agaknya melalaikan Vivo dari menggarap kamera depannya. Kamera depan Vivo S1 Pro asih memiliki kemampuan 32 MP, sama seperti Vivo S1. Mungkin pertimbangan Vivo, kamera tersebut dirasa masih cukup untuk memenuhi kebutuhan swafoto. Atau justru tren swafoto yang sudah mulai berangsur surut. Entahlah.

Tapi jangan khawatir, untuk kamu yang gemar swafoto, fitur editing milik Vivo tergolong lenngkap. Hampir semua bagian di wajah bisa dipermak sedemikian rupa Mulai dari hidung yang diperkecil, bibir dibuat seksi, sampai dagu yang lebih lancip semua bisa dilakukan hanya dengan mengakses fitur Beauty di menu kameranya. Satu lagi, Vivo memiliki pengaturan gender pada kamera depannya. Hal itu untuk membantu AI kamera memproses efek yang tepat pada saat berswafoto.

Selanjutnya tentu saja kebutuhan merekam gambar bergerak alias video. Kemampuan tertinggi yang bisa dipilih untuk merekam ialah Full HD 1080p, dengan pengaturan default berada di rentang 720p. perekaman gambar bisa memilih dua kode yakni H.264 agar lebih kompatibel atau H.265 yang lebih efisien. Kebutuhan variasi rekam bisa didapatkan dengan memanfaatkan mode time lapse ataupun slow motion.

Terakhir adalah keberadaan fitur Jovi. Jovi berfungsi sebagai image recognizer yang bermanfaat memberikan informasi kepada pengguna tentang objek yang ditankap lensa kamera. Nantinya Jovi akan membantu pencarian informasi, utamanya sih mengantarkan pengguna ke ranah e-commerce. Fitur pintar ini akan sangat membantu ketika kamu tidak tahu nama atau jenis barang yang hendak dibeli. Cukup arahkan kamera ke arah barang serupa, nantinya sistem yang akan mencarinya secara otomatis. Referensi pun kemudian akan diberikan. Fitur ini mirip seperti Google Lens atau Bixby pada Samsung.

Hasil Foto:Ultra wide (0.6x zoom)

normal (1x zoom)

2x zoom

Fitur Menarik

Camera & Music. Dua hal yang coba diusung Vivo pada ponsel barunya ini. Tertulis jelas di box ponsel, dan langsung membuat saya penasaran. Kamera sudah diulas di atas dengan kesimpulan yang cukup mumpuni untuk kelasnya. Serta masih mengedepankan ciri kamera khas Vivo yang kaya warna dan terang. Namun bagaimana urusan musik, atau lebih tepatnya audio ponsel ini.

Dalam presentasi di situs resmi Vivo, musik bahkan tidak dituliskan sebagai salah satu highlight utama ponsel ini. Atau bila bukan musik, paling tidak ada fitur audio tertentu yang coba ditawarkan seperti Dolby Atmos, misalnya. Speaker maupun headset bawaan terasa biasa saja. Tidak ada yang spesial di sana. Yang ada malah penawaran paket pembelian dengan speaker JBL lewat salah satu operator.

Untuk sebuah kata yang tertulis di luar sebuah casing ponsel. Alangkah baiknya itu bisa menjadi semacam pintu pembuka untuk menemukan pengalaman maksimal di dalam perangkat tersebut. Hanya kamera yang masih bisa diharapkan. Sementara diksi musik, kurang tepat disematkan.

Fitur tambahan paling menarik jelas terletak pada keberadaan sensor sidik jari di dalam layarnya. Ditambah dekorasi animasi visual yang membuatnya jadi terkesan mewan dan dinamis. Selebihnya ponsel ini hadir sebagaimana ponsel lain di kelas yang sama. Oh, dan tak ada pula fitur NFC di sini. Padahal brand seperti Xiaomi sudah menjejalkan fitur penting tersebut di ponsel dengan harga lebih murah.

Performa

Letak perubahan besar lain dibandingkan dengan Vivo S1, terdapat pada perangkat yang dijejalkan untuk meningkatkan performa di ponsel ini. Jelasnya pada kotak penjualan ponsel, kita bisa langsung mendapati angka RAM 8 GB dan ROM 128 GB di sana. Ya, memori kerja dan penyimpanan ponsel ini memang sedemikian besarnya. Sangat-sangat bermanfaat untuk kamu yang cenderung setia dengan satu ponsel dalam jangka waktu lama. Dan Vivo memang tidak menyajikan varian lain pada S1 Pro dalam hal pilihan kapasitas memori.

Dalam pemilihan chipset kali ini Vivo memilih menggunakan Qualcomm Snapdragon 665 (11 nm). Dibandingkan dengan Mediatek Helio P65, performa yang dihasilkan 665 memang lumayan berbeda. Dengan CPU berkekuatan octa-core (4×2.0 GHz Kyro 260 Gold & 4×1.8 GHz Kyro Silver), serta GPU Adreno 610, mampu mencapai skor pengujian Antutu yang lebih tinggi dari milik Vivo S1. Ada perbedaan poin hingga 30 ribu lebih.

Pada pengujian menggunakan beberapa game yang sudah update seperti Player Unknown Battleground (PUBG) maupun Asphalt 9, Vivo S1 Pro mampu menampilkan kualitas grafis mumpuni. Walau pada pengaturan grafik lebih tinggi di PUBG, pilihan prosesor yang cenderung menengah, agak kesulitan mengeksekusi game dengan halus.

Sementara itu urusan OS yang digunakan masih memanfaatkan basis Android 9.0 (Pie), dengan antarmuka Funtouch 9.2 yang dikembangkan Vivo. OS Funtouch memang mudah digunakan. Hampir semua icon maupun petunjuk pada sistem tersebut mudah dipahami dan bisa dengan mudah dieksekusi. Namun bagi beberapa orang bisa jadi antarmuka dari Vivo tersebut terasa sangat sederhana dan kurang menarik.

Vivo S1 Pro sudah ditenagai baterai berkapasitas 4500 mAh Li-Po. Kapasitas ini agak nanggungu mengingat beberapa brand lain sudah menggunakan baterai kapasitas 5000 mAh. Meski begitu, kapasitas baterai termasuk cukup baik menopang aplikasi maupun sistem ponsel pada durasi yang relatif lama. Tergantung pada pilihan pengaturan. Untuk pengisian sendiri sudah memanfatkan USB type C dengan teknologi Dual Engine Fast Charging, untuk mendapatkan pengisian dari nol ke 50% sekira 30 menit.

Secara umum performa Vivo S1 Pro sudah terhitung baik. Meski tidak bisa dikatakan istimewa juga. Terasa tanggung pada beberapa aspeknya.  Seperti pilihan prosesor sampai pemilihan kapasitas baterainya. Walau hal itu kembali dapat dimaklumi bila berkaitan dengan strategi pilihan fitur yang lebih mengedepankan kameranya.

Kesimpulan

Vivo S1 Pro akan dijual dengan harga Rp 3999.000,-. Pendekatan yang dilakukan Vivo untuk seri ini masih sama seperti pendahulunya, yakni dengan model yang stylish dan kemampuan kamera mumpuni. Sesuai dengan segmentasi pasar menengah terkhusus kalangan muda.

Sayangnya Vivo harus merelakan sektor lain pada ponselnya ini tidak memiliki performa maksimal. Seperti kebutuhan gaming yang terasa agak nanggung, terutama ketika para developer game terus melakukan update lebih baik dengan memori besar pada proyek mereka. Mengakibatkan kebutuhan kerja perangkat pun terus digerus.

Vivo seolah hanya mengandalkan kamera dan memori besar di edisi S1 Pro. Tidak salah juga, karena tetap ada segmen tersebut di luar sana. Maka semua kembali pada kebutuhan dan daya beli kamu. Pilihan sangat beragam, membuat ponsel ini berpotensi diabaikan. Apalagi di ponsel kelas menengah yang kejam dan penuh persaingan.

Like
Simpan
Bagikan
Rekomendasi
Indonesia's Largest Mobile Phone Directory
Di InPonsel, kamu bisa dengan mudah menemukan hp yang diinginkan dan mendapatkan informasi terkait berdasarkan relevansi produk. Kamu juga dapat memberikan review produk, berlangganan berita sesuai minat dan berinteraksi dengan pengunjung lain.



InPonsel @ 2024, PT InTele Hub Indonesia