Laju ekonomi digital Indonesia yang tumbuh cepat pada beberapa tahun terakhir diprediksi akan terus berlanjut. Berdasarkan data Kementerian Keuangan Indonesia, ekonomi digital bumi pertiwi pada tahun 2030 diprediksi akan melesat hingga Rp4.531 triliun. Angka ini nantinya akan menyumbang proporsi 18,88% dari nilai PDB yang pada periode sama ditaksir mencapai Rp24.000 triliun. Capaian yang jika terealisasi sungguh harus diapresiasi.
Namun ditengah gegap gempita ini studi World Bank berjudul “Beyond Unicorns: Harnessing Digital Technologies for Inclusion in Indonesia” [pdf] justru melaporkan data yang cukup menantang, dimana terdapat 49% orang dewasa Indonesia yang belum terhubung ke internet. Artinya, masih banyak usia produktif di negeri ini yang masih terjebak offline.
Kesenjangan ini kemudian mendapatkan perhatian SHAREit, perusahaan penyedia aplikasi sharing, dengan mendorong kampanye collaborative society yang diharapkan dapat memberikan solusi bagi para pelaku bisnis digital dalam menjangkau masyarakat offline.
“Ketika kami mengatakan pemasaran “offline”, yang kami maksud adalah pemasaran ke audiens offline dengan memanfaatkan kekuatan seluler. Kelompok audiens ini menjadi sangat penting karena collaborative society hanya akan dapat terwujud melalui keterlibatan semua aspek. SHAREit, yang merupakan platform berbagi dan penemuan konten, memungkinkan pengguna berbagi file dan konten bahkan saat mereka offline,” kata Global VP & Partner, SHAREit Group Karam Malhotra.
Melalui inisiatif ini diharapkan SHAREit dapat membantu aktivitas pemasaran digital brand menjangkau masyarakat offline, seperti mendorong pertumbuhan pengguna, monetisasi, ataupun pembayaran digital.
“Kami berspesialisasi dalam solusi kinerja pemasaran dan membantu mendorong pertumbuhan pengguna berbagai brand, hanya dengan aplikasi seluler. Ada berbagai unit iklan dan format iklan yang SHAREit gunakan termasuk iklan banner/gif/video ads, iklan splash, iklan pop up, dan lainnya, mengkurasi kampanye yang dijalankan untuk membantu brand dalam menjangkau audiens yang belum terpapar,” jelas Karam.
“Saat menjalankan kampanye ini, iklan akan tersedia dalam laman “Aplikasi Populer” dan posisi spanduk halaman utama, memungkinkan pengguna dan komunitas SHAREit dengan mudah terpapar dengan konten dari kampanye tersebut,... ” tambahnya.
Adapun untuk pembayaran online, SHAREit Group, akan mengandalkan PayerMax yang diklaim telah memiliki ratusan pelanggan secara global. PayerMax merupakan solusi pembayaran online yang menyediakan layanan pembayaran satu atap yang aman.
Guna mendukung lansekap bisnis ini, SHAREit mengklaim telah bermitra dengan berbagai entitas, mulai perusahaan fintech hingga aplikasi jejaring sosial. Adapun aplikasi SHAREit sendiri saat ini telah diinstall oleh hampir 2,4 milyar pengguna di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia kinerjanya tak kalah moncer, dimana SHAREit menduduki peringkat ke-4 sebagai aplikasi dengan jumlah unduhan terbanyak setelah ByteDance, Meta dan Google dalam laporan State of the Mobile 2022 App Annie.