Sound Shirt, Jaket Pintar yang Bantu Tunarungu Rasakan Musik
Saudara kembar bernama Hermon dan Heroda Berhane suka menari. Sayang, mereka tidak bisa mendengar musik karena menderita tunarungu. Beruntung, sekarang ada jaket pintar Sound Shirt yang dilengkapi sensor, yang memungkinkan mereka merasakan suara ketika menari.
Sound Shirt benar-benar telah mengubah malam mereka di sebuah klub malam di London, Inggris. Menurut New York Post, jaket yang punya 16 sensor di kainnya itu diciptakan oleh perusahaan mode yang berbasis di London, yakni CuteCircuit.
Seperti dikutip Telset.id, Jumat (11/10/2019), si pemakai jaket dapat merasakan alunan biola di lengan dan pukulan drum di punggung. Mengenakannya, sepasang kembar yang menderita tunarungu sejak kecil tersebut merasa mendapatkan pengalaman baru.
“Kami benar-benar seperti merasakan kedalaman musik. Kami seolah bisa mendengarkan alunan instrumen dan bergerak mengikuti irama. Sound Shirt membuat kami merasakan pengalaman baru dalam kehidupan,” kata Hermon dan Heroda seusai menjajal Sound Shirt.
Francesca Rosella, co-founder dan Chief Creative Officer CuteCircuit, mengatakan bahwa jaket Sound Shirt membuat orang tuli dapat merasakan musik melalui sensasi. “Bahannya murni tekstil berupa kain pintar. Sama sekali tidak ada kabel di dalamnya,” terangnya.
Ia melanjutkan, semua motor elektronik kecil di jaket Sound Shirt terhubung dengan kain konduktif sehingga tetap menjaga kelembutan dan elastisitas. Sayang, jaket tersebut tidak dijual murah. Jaket CuteCircuit membanderolnya dengan harga USD 3.673 atau sekitar Rp 52 juta per buah.
Kendati begitu, Heroda percaya bahwa harga semahal itu pantas dibayar untuk orang-orang tuli yang ingin menikmati musik. Sebab, Hermon dan Heroda jadi bisa berjoget mengikuti alunan lagu. “Saya pikir jaket tersebut bisa mengubah hidup para tunarungu,” tukasnya. (SN/FHP)
